Profil Obat >> Cefotaxime

Komposisi

Cefotaxime serbuk injeksi, tiap vial mengandung Natrium cefotaxime (setara dengan cefotaxime 1,0 g)

Indikasi  

Infeksi saluran nafas, THT, saluran kemih, sepsis, meningitis, sendi, kulit dan jaringan lunak, intra abdominal, genital, bakterimia. Terapi profilaksis menjelang operasi pada pasien dengan kekebalan menurun.

Dosis 

Dewasa dan anak >12 tahun, 1 g tiap 12 jam s/d 12 g/hari im/iv. Anak 1 bulan – 12 tahun 50-100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-4 dosis, 1-4 minggu 50 mg/kgBB/hari iv tiap 8 jam, <1 minggu 50 mg/kgBB/hari 1v tiap 12 jam. Profilaksis bedah 1-2 g diberikan 30-60 menit sebelum operasi. Infeksi tanpa komplikasi 1 g tiap 12 jam im/iv. Infeksi sedang s/d berat 1-2 g tiap 8 jam im/iv. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 g tiap 6-8 jam iv. Infeksi yang mengancam jiwa 2 g tiap 4 jam iv.

Kontraindikasi   

Hipersensitivitas terhadap sefalosporin.

Farmakologi 

Sefalosporin generasi ketiga diasumsikan mempunyai peranan penting dalam pengobatan penyakit infeksi. Meskipun aktivitas kokus gram positif inferior dibandingkan generasi pertama, generasi ketiga ini aktivitasnya meningkat terhadap basil gram negatif. Cefotaxime merupakan obat pilihan dalam pengobatan meningitis.

Efek Samping 

Mual, muntah, diare, trombositopenia, eosinofilia, leukopenia, reaksi hipersentivitas, gangguan gastrointestinal, syok anafilaktik (jarang), pruritus, demam, urtikaria, vaginitis, sakit kepala, agitasi, lelah, berkeringat pada malam hari, kelainan hematologi, gangguan fungsi ginjal. Peningkatan kadar enzim hati, kadar alkalin dan serum transaminase, kolitis, ensefalopati (pada dosis tinggi).

Interaksi 
Dengan aminoglikosida dapat meningkatkan resiko nefrotoksik, probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang kadar cefotaxim dalam darah.

Peringatan/Perhatian 

Menghambat peristaltik usus. Monitor fungsi ginjal pada pemakaian bersama dengan aminoglikosida. Hamil dan menyusui. Reaksi alergi silang dapat terjadi pada pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan antibiotik beta laktam. Monitor efek hematologik pada penggunaan jangka panjang (>10 hari). Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan resistensi silang.