Ceftazidim serbuk injeksi, tiap vial mengandung ceftazidim pentahidrat 1,16 g setara dengan Ceftazidime anhidrous 1 g.
Indikasi
Indikasi
Infeksi saluran pernafasan bawah, Infeksi Saluran Kemih, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi abdominal dan bilier, infeksi tulang dan sendi, bakterimia, meningitis, pneumonia, pleuritis, inflamasi panggul, arthritis septik, abses ginjal, selulitis, infeksi luka bakar, infeksi pada pasien dengan sistem imun tertekan.
Dosis
Dosis
Dewasa 1-6 g/hari iv atau im. Usia lanjut maksimal 3 g/hari terbagi dalam 2-3 dosis. Anak >2 bulan 30-100 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Neonatus dan bayi <2 bulan 25-60 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi. Gagal ginjal dengan bersihan kreatinin 31-50 ml/menit 1 g tiap 12 jam, bersihan kreatinin 6-15 ml/menit 0,5 g tiap 24 jam, bersihan kreatinin <5 ml/menit 0,5 g tiap 48 jam.
Kontraindikasi
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap sefalosporin & penisilin, gangguan ginjal, hamil, menyusui.
Farmakologi
Sefalosporin generasi ketiga diasumsikan mempunyai peranan penting dalam pengobatan penyakit infeksi. Meskipun aktivitas kokus gram positif inferior dibandingkan generasi pertama, generasi ketiga ini aktivitasnya meningkat terhadap basil gram negatif. Ceftazidim mempunyai aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa.
Efek Samping
Farmakologi
Sefalosporin generasi ketiga diasumsikan mempunyai peranan penting dalam pengobatan penyakit infeksi. Meskipun aktivitas kokus gram positif inferior dibandingkan generasi pertama, generasi ketiga ini aktivitasnya meningkat terhadap basil gram negatif. Ceftazidim mempunyai aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa.
Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas, gangguan Gastrointestinal, flebitis/tromboflebitis pada tempat injeksi. Kelainan hematologi, efek SSP, kulit merah, urtikaria, eosinofilia, panas, anafilaksis, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing.
Interaksi
Interaksi
Aminoglikosida, furosemid, kloramfenikol, vankomisin
Peringatan/Perhatian
Peringatan/Perhatian
Hipersensitif terhadap penisilin, dosis sebaiknya dikurangi pada gangguan kerusakan ginjal. Pasien yang sedang mendapat terapi dengan obat yang bersifat nefrotoksik seperti aminoglikosida atau diuretik kuat seperti furosemid. Riwayat gangguan Gastrointestinal seperti kolitis, hamil dan laktasi.
0 komentar:
Posting Komentar