Jenis-jenis serbuk
Menurut Farmakope Indonesia edisi III, serbuk dibagi atas
dua yakni :
Pulveres (serbuk bagi). Serbuk bagi adalah serbuk yang
dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas
yang cocok untuk sekali minum, dan
Pulvis adspersorius (serbuk tabur). Serbuk tabur adalah
serbuk bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, serbuk oral dapat
diserahkan dalam bentuk :
Serbuk terbagi (Pulveres). Pada umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen
Serbuk tidak terbagi (Pulvis). Serbuk oral tidak terbagi
hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti laksan, antasida,
makanan diet dan beberapa analgetik tertentu. Serbuk tidak terbagi lainnya
antara lain, serbuk gigi, serbuk tabur. Serbuk tidak terbagi sebaiknya disimpan
dalam wadah gelas, bermulut lebar, tertutup rapat untuk melindungi pengaruh
atmosfer dan mencegah penguapan senyawa yang mudah menguap. Serbuk tabur adalah
serbuk ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian
atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
Menurut R. Voigt
Serbuk
hendaknya dibedakan antara serbuk sederhana dan serbuk campuran, yang
disediakan sebagai serbuk kemas (khususnya serbuk lambung) dan serbuk takaran
tunggal, yang dibungkus setelah ditimbang satu persatu di kertas perkamen atau
dalam bentuk bahan yang diisikan ke dalam wafel, kapsul gelatin atau ampul kering.
Ke dalam klasifikasi serbuk termasuk juga bubuk, yang hanya digunakan untuk
pemakaian luar.
Keuntungan Serbuk
Menurut Ansel :
Serbuk dapat dibuat dari bahan obat tumbuh-tumbuhan yang
dikeringkan secara alamiah
Kerugian serbuk
Menurut Ansel :
1.
Keengganan
meminum obat yang pahit atau rasa yang tidak enak
2.
Kesulitan
menahan terurainya bahan-bahan higroskopis
3.
Kandungannya
mudah mencair atau menguap
4.
Waktu
dan biaya yang dibutuhkan pada pengolahannya
5.
Harus
memperhatikan pembungkusannya dalam keseragaman dosis tunggal.
0 komentar:
Posting Komentar