PENDAHULUAN
Berdasarkan cincin heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari
struktur molekul alkaloida, maka alkaloida dibedakan menjadi beberapa jenis
seperti alkaloida pirolidin, alkaloida piperidin, alkaloida kuinolin, alkaloida
isokuinolin, dan alkaloida indol.
Struktur isokuinolin, terdapat pada banyak alkaloid yang tersebar di
dalam tanaman dari berbagai suku. Walaupun alkaloid-alkaloid yang penting di
dalam Opium, morfin, tabain, kodein) mempunyai inti fenantren, tetapi sebagian
besar alkaloid lainnya mempunyai struktur inti isoluinolin.
Sekarang sudah dapat ditunjukkan bahwa alkaloid-alkaloid fenantren
ini dapat diturunkan secara biosintesis dari hasil antara yang berupa
benzilisokuinolin. Oleh
karena itulah maka alkaloid Opium dimasukkan ke dalam golongan ini. Begitu juga
Sanguinaria yang merupakan anggota suku Papaveraceae juga mengandung alkaloid
isokuinolin.
PEMBAHASAN
Alkaloid isokuinolin diketahui berasal dari
sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid
alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis ini.
Struktur inti alkaloid isokuinolin :
Rumus molekul isokuinolin C9H7N
Simplisia yang mengandung alkaloid isokuinolin
antara lain adalah Ipecacuanhae Radix yang mengandung ematin, Hydrastis Rhizoma
yang mengandung hidrastin, Sanguinariae Rhizoma yang mengandung kurare dan
tubokurarin, Berberis Rhizoma yang mengandung berberin, opium dan alkaloid-alkaloid
lainnya.
Ipecacuanhae Radix merupakan simplisia yang
terdiri dari rhizoma dan akar yang dikeringkan dari tanaman Cephaelis ipacacuanha .
Ipecac mengandung 5 macam alkaloid, kadarnya
2-2,5%. Tiga alkaloid utama adalah emetin, inolin, dan psikhotrin. Ketiganya
terdapat terutama dalam bagian kulit dan merupakan 80% dari keseluruhan
alkaloid.
Akar ipecac digunakan sebagai emetik di dalam
bentuk sirup. Takaran lazimnya adalah 15 ml dan dapat diulang sekali setelah 20
menit. Bila emesis (muntah) belum terjadi. Akar ipecac dicampur dengan Doveri
Opium (Pulvis Doveri) digunakan sebagai diaforetik. Oleh karena itu, khasiat
emetik-emetiknya, maka sirup digunakan untuk menghilangkan keracunan.
Terdiri dari rizoma dan akar yang telah
dikeringkan dari tanaman Hydrastis canadensis (suku Ranunculaceae).
Dari Hydrastis Rhizoma telah diisolasi 3 buah
alkaloida yaitu hidrastin, barberin, dan kanadin. Pemakaian hidrastin dan
barberin sebagai adstringensia pada penyakit radang selaput lendir.
Sanguinariae Rhizoma merupakan rizoma yang
dikeringkan dari tanaman Sanguinaria
canadensis (suku Papaveraceae). Nama marganya berasal dari kata Sanguinaria
yang berarti darah, didasarkan atas warna dari getah rizoma.
Kandungan isinya terdiri dari alkaloid seri
protopin termasuk diantaranya sanguinarin (kira-kira 1%), kheleritrin, protopin
dan alokriptopin. Alkaloid-alkaloid ini tidak berwarna tetapi dapat membentuk
garam berwarna.
Protopin juga terdapat di dalam Chelidonium majus,
semua alkaloid dari sanguinaria juga terdapat di dalam tanaman anggota suku
Papaveraceae dan seperti barberin dan hidrastin adalah derivat isokuinolin.
Pemakaian sanguinaris rhizoma sebagai espektoran,
stimulansia, serta emetik.
Tanaman Asal : Curare guyana, Amazon atas
(Brazil & Peru)
Famili :
Menispermaceae
Genus :
Chondrodendron
Penggunaan : tubokurarin klorida
(BP),relaksan otot pd operasi & kondisi neurologi tertentu
Curare, istilah kurare berasal dari bahasa
Indian urari yang berarti racun. Susunan kurare bermacam-macam tergantung dari
suku Indian yang menggunakannya. Mula-mula kulit batang yang msih muda
dilepaskan dari batang, dicampurkan dengan bahan-bahan atau ramuan lain,
didihkan dan disaring. Dapat juga disaring dengan perlokasi dengan air.
Selanjutnya diuapkan hingga terbentuk pasta atau dengan panas matahari atau
diatas api.
Curare mengandung sejumlah alkaloid dan
senyawa kuarterner, tetapi susunannya bermacam-macam tergantung dari tanaman
asalnya.
Isi yang paling penting dari curare adalah
C-tubokurarin, yaitu senyawa kuarterner mengandung bis-benzilisokuinolin. Dari
yang belum dimurnikan mempunyai efek paralisa pada otot polos (efek curare
form) tetapi disamping itu juga mengandung efek toksik pada pembuluh darah dan
juga efek seperti yang ditimbulkan oleh histamin.
Barberis adalah simpleks yang terdiri dari akar
dan rhizoma yang telah dikeringkan dari beberapa jenis Bononfa nuttal (suku
herbariaceae).
Barbarin corteks terdiri dari kulit akar dari
tanaman Barberis vulgaris Linne (Euro Carberry). Kecuali dari suku
Barberideceae, barberin juga terdapat pada anggota-anggota tertentu dari suku
Ranunculaceae, Annonaceae, Menispermaceae, Papaveraceae, dan Rutaceae
.
Opium adalah suatu eksudat yang cair yang
dikeringkan yang diperoleh dari menoreh buah kapsul yang belum masak dari Papaver somniferum atau varitas album De
Condelie (suku Papaveraceae)
Istilah opium berasal dari bahasa Yunani
yang berarti sari candu. Sedang papaver adalah nama latin untuk candu dan
somniferum juga bahasa latin yang berarti menyebabkan tidur.
Susunan isi : Didalam opium atau sarinya terdapat lebih
dari 25 jenis alkaloid, bebeapa diantaranya merupakan hasil prubahan dari
alkaloid yang memang terdapat diantaranya dalam alkaloid yang terpenting dalam
morfin 4-21 %, kodain 0,8-2,5 %, tabain 0,5-2%. Alkaloid lain meliputi nersein,
procopin, laucapin, kriptopin, latopin, makonadin dll opium juga menggandung
3-5% asam mekonat yang terdapat dalam keadaan bebas atau terikat dengan morfin,
kodain atau alkaloid lainnya. Asam makonat ini dapat berbentuk paskal rombis
yang larut didalam air dan alkohol dan memberi warna merah dengan larutan besi
(III) klorida.
Contoh alkaloid opium :
Morfin
: alkaloid opium yang
paling penting. Morfin adalah alkaloid yang merupakan golongan fenantran, yang dalam molelekulnya
terdapat gugusan fenol dan hidroksi alkohol. Morfin dan garam-garamnya
berbentuk kristal-kristal halus. Stabil diudara terbuka, tidak berbau dan rasa
pahit, morfin dan garam-garamnya adalah analgetik yang bersifat narkotik,
menyebabkan nausea, muntah dan konstipasi serta menggalami halusinasi.
Kodein : alkaloid opium yang paling banyak
dipakai dapat diperoleh dari opium atau dibuat darai morfin dengan reaksi
metilasi, atau dari tabain dengan reduksi atau demetlasi. Kodein dan
garam-garamnya merupakan analgetik narkotik dan antitusif. Digunakan sebagai
sedatif terutama untuk menekan batuk.
Noskapin : biasa disebut narkotin , terdapat
didalam opium sebagai basa bebas (1,3-10%). Tidak mempunyai daya narkotik, oleh
karena itu sering disebut narkotin. Untuk meniadakan anggapan yang salah yang
dihubungkannya dengan sifat narkotiknya, maka namanya diganti dengan noskapin,
tetapi noskapin masih diperdagangkan. Noskapin adalah suatu antitusif.
Spesies Penghasil Tebain
Spesies : Papaver bracteatum
Famili : Papaveraceae
Alkaloid utama : tebain
Spesies : Papaver orientale
Famili
: Papaveraceae
Alkaloid utama : oripavin yg dibentuk dari
demetilasi cincin aromatis tebain
Tanaman Asal : Jateorhiza palmata (J. columba)
Nama alkaloid : palmatin, jatorizin,
kolumbamin 2-3%, bisjatorizin (alkaloid dimer kuartener dari kopling oksidasi
jatorizin)
Penggunaan : anoreksia,flatulen dispepsia
Tanaman Asal : Annona squamosa
Famili :
Annonaceae
Nama alkaloid : anonain
Penggunaan : gangguan jantung
Tanaman Asal : Colchicum
autumnale
Famili : Liliaceae
Nama alkaloid : fenetilisokuinolin
0 komentar:
Posting Komentar