Dosis obat adalah takaran
atau ukuran obat yang diberikan dengan jumlah tertentu untuk tujuan tertentu
pula seperti untuk pengobatan awal, terus menerus, diagnosis, dsb
Macam-macam
dosis
- Dosis toksis : Dosis obat yang sedemikian besarnya dapat memberikan gejala keracunan.
- Dosis minimal : Dosis terkecil dari obat yang masih dapat memberikan aksi pengobatan
- Dosis maksimum : Dosis tertinggi dari obat yang diberikan pada sekali pemakaian dan tiap 24 jam tanpa memberikan gejala keracunan
- Dosis terapi : Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal (Dosis lazim)
- Dosis letal : Dosis yang dapat menyebabkan kematian pada hewan percobaan (LD50)
Jika dikehendaki melewati DM, maka pada resep harus
diberi tanda tertentu :
- Tanda seru (!)
- Paraf dokter di samping angkanya
- Diberi garis tebal di bawah angkanya
- Angka ditulis dengan huruf lengkap
Penetapan dosis
tergantung pada :
- Hasil pengobatan yang dikehendaki
- Kerentanan pemerintah
- Lamanya pengobatan
- Yang mempengaruhi dosis :
- Umur : bayi, lansia
- Bobot badan : gemuk,kurus lebih tepat hitung dosis pake BB
- Jenis kelamin : ibu hamil, menyusui
- Keadaan penderita : ada penderita yang alergi obat
- Waktu pemberian : sesudah, sebelum makan
- Rute dan jumlah pemberian
- Kecepatan ekskresi
- Kombinasi obat
Cara menghitung DM untuk anak :
Rumus Young (untuk anak 2-8 tahun)
Rumus Dilling (untuk anak 8-19 tahun)
Rumus Cowling
Rumus Fried (untuk bayi)
Rumus Clark (berdasarkan bobot badan)
Waktu sehari menurut FI 24 jam, waktu tidur 8 jam tidak
diperhitungkan, jadi sehari hanya 16 jam
Untuk bayi
Walau sudah
dibuatkan rumusnya, tetap harus diingat bahwa respon tubuh bayi terhadap jenis
obat tertentu tidak dapat disamakandengan respon tubuh orang dewasa terhadap
obat yang sama.
Berbagai
mekanisme metabolik pada bayi (prematur dan baru lahir) masih belum berkembang
dengan sempurna, sehingga biotransformasi beberapa obat menjadi terganggu maka obat
akan terakumulasi dalam darah ke arah letal,
yang pada orang dewasa jarang terjadi.Obat yang
tidak boleh diberikan pada bayi dan anak-anak adalah obat turunan morfin
(opiat), depresan SSP.
Dosis kombinasi
Jika obat
mempunyai > 1 zat yang mempunyai DM, maka dapat terjadi 2 hal:
Zat-zat berlainan yang tidak mempunyai kerja bersamaan maka DMnya dihitung masing-masing dan sebaliknya zat-zat
berlainan yang mempunyai kerja yang bersamaan (sinergis), DMnya dihitung dengan
cara dijumlahkan
Dasar sinergis
kombinasi obat :
- Berasal dari tanaman yang sama atau 1 famili (cara kuno) seperti ekstrak/tingtur Belladon dengan ekstrak/tingtur Hyosiami atau dengan atropin sulfat
- Berasal dari 1 derivat atau turunan (rumus kimianya) seperti kofein dengan teofilin
- Mempunyai aksi farmakologi yang sama seperti piramidon-antipirin (analgetik antipiretik), luminal-veronal (sedatif)
Contoh :
R/ Atropin sulfat 3
mg à
DM = 1 mg/3 mg
Extrak
belladon 120 mg à DM = 20 mg/80 mg
Papaverin HCl 0,6
m.f cap No. XV
S t 3 dd cap I
Pro : Siska (20 tahun)
Atropin sulfat à DM = 1 mg/3 mg
1 kapsul = 3 mg/15 = 0,2 mg
1 x pakai = 0,2 mg à (0,2 mg/1 mg) x 100% = 20%
1 hari = 0,6
mg à (0,6 mg/3 mg) x 100% = 20%
Extrak
belladon à DM = 20 mg/80 mg
1 kapsul
= 120 mg/15 = 8 mg
1 x pakai = 8 mg à (8 mg/20 mg) x 100% = 40%
1 hari = 24 mg
à (24 mg/80 mg) x 100% = 30%
Dosis
kombinasi = 20% + 40% = 60%
Jika ³ 80% maka harus ditimbang satu per satu
0 komentar:
Posting Komentar