Sabtu, 21 Januari 2012

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 3


Judul : Flower Boy Ramyun Shop/Flower Boy Ramen Shop
Genre : Romance, Comedy
Episodes: 16
Broadcast : 31 Oktober -20 Desember 2011 on tvN
Director: Jung Jung Hwa 
Screenwriter: Yoon Nan Joong 

Cha Chi Su memperingatkan Eun Bi untuk tidak menganggunya atau ia akan benar-benar mengencaninya. Ia lalu meninggalkan gedung olahraga. Eun Bi masih sangat shock ketika Dong Joo menemukannya. 

Dong Joo menyuruhnya pergi ke rumah sakit. Dengan cepat Eun Bi setuju, Ia merasa bahwa dirinya memang sangat butuh perawatan. Tapi ternyata yang dimaksud Dong Joo adalah ayah Eun Bi. 


Eun Bi dengan cepat berlari ke ruang gawat. Ketika sampai disana, Eun Bi menemukan Ba Wool menangisi seseorang yang tubuhnya penuh diperban. 

Eun lalu memukul kepala Ba Wool, “Itu bukan ayahku, anak nakal!”. Ayah Eun Bi lalu muncul dari belakang mereka, ternyata lengannya patah.


Masih ingat dengan wanita yang bertemu Chi Su di episode pertama. Kini Ia membali muncul di sebuah pesawat, Ia menatap seorang pria yang duduk di sebelahnya dengan penuh minat.


Pria itu, Choi Kang Hyuk menyapanya dengan sopan "Selamat pagi". Wanita itu lalu membalasnya "Selamat pagi". Wanita itu kemudian mengeluh tentang dirinya bepergian sendirian dan merasa sepi. Kang Hyuk melihat ada sisa saos di bibir wanita itu, Ia lalu berkata "bibir Anda". Wanita itu berkata “Apakah bibirku cantik?” Ia mengira Kang Hyuk seperti seseorang yang pernah menggodanya (Chi Su). Tapi Kang Hyuk lalu mengelap saos itu dengan tangannya, dan menjilatinya. Ia berguman bahwa saosnya kurang enak.


Dong Joo bertanya tentang keadaan Ayah Eun Bi. Ia berkata bahwa tidakkah seharusnya  Ia melakukan operasi. Eun Bi menjawab bahwa Ayahnya tidak ingin. Ia sangat keras kepala. Tapi Ia telah mengancamnya agar diperiksa dengan baik, kalau tidak Eun Bi akan membuat masalah. 

Dong Joo agak curiga dengan sikap Eun Bi, Ia lalu berkata "Senior, apa terjadi sesuatu? Sejak pagi kau bertingkah aneh." Eun Bi akhirnya bertanya, "Dong Joo, apa kau pernah mengalami kejadian ini di sekolah? seperti, seorang guru mendekatimu. Atau seorang pria muda di kantin mengajakmu makan siang bersamanya! Atau mungkin salah satu dari siswa "

Dengan cepat Dong Joo mengerti. Ia lalu menanyakan apa seorang siswa mengajak Eun Bi berkencan. Eun Bi memuji tebakannya. Dong Joo lalu menasehatinya "Kau sangat polos, jangan anggap serius mereka. Itu semua bukan apa-apa. Atau jika kau menganggapnya serius kau tidak akan bertahan sebagai guru di sekolah laki-laki." 

Saat mengantri di kasir, Dong Joo berpapasan dengan Kang Hyuk yang tak sengaja menjatuhkan belanjaannya, tetapi ketika melihat bahwa Ia seorang pria tampan, Dong Joo tidak jadi marah. 

Sementara di luar supermarket Eun Bi memikirkan tentang kata-kata Chi Su. Tapi semakin Ia berpikir Ia menjadi semakin pusing. Ia lalu bangkit dan melampiaskan emosinya dengan bermain tinju. Eun Bi sangat hebat, pukulannya berhasil memecahkan rekor. Kang Hyuk yang kebetulan menyaksika dari jauh sangat kagum. Eun Bi baru saja akan mulai dengan pukulan keduanya ketika Dong Joo keluar dari supermarket dan menyeretnya pulang sambil mengomel "apa yang kau lakukan ! Memalukan! Jangan sekali-kali menggunakan kekuatanmu seperti itu! Ayo pergi! Cepat!"


Kang Hyuk datang ke rumah sakit untuk mencari seseorang. Sang perawat yang terpesona olehnya segera melayaninya, Ia lalu menanyakan kartu identitasnya. Kang Hyuk ingin mengambilnya, tapi kemudian Ia berkata bahwa Ia harus membongkar tasnya untuk mendapatkannya. Ia mendesah dan kemudian jatuh terduduk. Sang perawat panik dan mengira Ia sakit. Tapi tiba-tiba seseorang memencet hidung Kang Hyuk dan Ia bangun. "Boss" ucapnya dengan senang.
Ternyata Ia datang untuk menjenguk ayah Eun Bi. Di ruang perawatan mereka bicara. "Bossmu  berkata bahwa dia sekarat dan kau baru datang beberapa jam kemudian. Kau sudah lupa kesepakatan yang  sudah kita buat?" bentak ayah Eun Bi.


"Mendengarkan suaramu seperti itu, jangankan terlambat beberapa jam, aku rasa, kau akan baik-baik saja. Dan juga sepertinya kalau aku tidak muncul dalam 6 tahun. Berhentilah mengatakan mati, Aku yang hampir mati." jawab Gang Hyuk.


Ayah Eun Bi lalu bertanya apa yang terjadi. Kang Hyuk menjelaskan bahwa di bandara, saat melewati pemeriksaan, mereka menyuruhnya untuk melepas tas dan kaos, lalu mereka menyuruhnya untuk memakainya lagi. Setelah keluar dari pemeriksaan, Ia butuh waktu lama untuk memakai semuanya kembali, dan jika memikirkan hal itu, Ia merasa akan mati karena kesal. Kemudian Kang Hyuk membaringkan diri di tempat tidur bossnya. Tapi Ayah Eun Bi memencet hidungnya lagi.


"Jangan tidur disitu, bodoh! Kau ini seperti tiang listrik, tapi kerjaanmu selalu tertidur! Karena kau sudah disini, kau harus menemui dia." ungkap Ayah Eun Bi.


Kang Hyuk lalu bertanya bagaimana keadaan “istrinya”, “ Apakah ia masih memiliki temperamen yang seksi?”

Sementara itu di sekolah, Eun Bi berjalan dengan senyuman dan percaya diri. Ia berusaha untuk mengikuti saran Dong Joo. Tapi semua itu tiba-tiba lenyap ketika Chi Su muncul. Eun Bi dengan cepat bersembunyi. Guru-guru lain yang kebetulan melihat merasa tingkah Eun Bi aneh. 


Hari ini adalah hari pertama dimana guru magang boleh memimpin kelas. Eun Bi mengganti bajunya dengan baju olahraga berwarna pink. Pelatihnya mengeluh, “Kenapa kau berpakaian seperti  seorang paparazzi artis hollywood?” Eun Bi lalu berkata bahwa ia akan memimpin kelas olahraga makanya Ia berpakaian seperti itu, Ia telah mempersiapkannya. Tapi ternyata hari itu tidak ada kelas olahraga, jadi materi akan diberikan di  kelas. Eun Bi tidak peduli dan bersikeras akan melakukan pelajarannya di ruang olahraga.


Tapi sayangnya hanya dua siswa yang hadir, yang lain lebih memilih untuk belajar sendiri. Salah satu dari mereka mengaku tidak bisa bermain basket. 
Agar harga diri Eun Bi tidak jatuh, Ba Wool datang ke gedung olahraga untuk mengikuti pelajaran Eun Bi. Ia membawa serta beberapa orang teman.


"Basket, Guru? ! Kenapa kita tidak langsung mulai saja, Guru?" ucap Ba Wool seraya tersenyum.
Sampai saat ini, Eun Bi menyemangati diri sendiri dengan mengatakan bahwa tidak boleh peduli pada jumlah siswa. Namun tiba-tiba Cha Chi Su bersama teman-temannya masuk ke dalam ruangan. Pelajaran akan dimulai, tapi Chi Su meminta Eun Bi untuk ikut serta. Akhirnya Eun Bi menurut.

Eun Bi dan Ba Wool berada dalam tim yang sama. Mereka dapat memimpin pertandingan. Tapi  pada babak berikutnya, teman-teman Chi Su mulai menggunakan trik godaan agar Eun Bi gagal. Tapi Eun Bi dapat menahan diri. Hingga Chi Su maju dan memegang pinggang Eun Bi. Eun Bi menatap Chi Su dan terpesona, bola pun jatuh dari tangannya. 


Dong Joo dan pelatih Seo menonton mereka dari bangku atas. 


Bagaimana bisa Yang Eun Bi dari SMA Wanita Ma Sung berakhir seperti itu?' tanya pelatih Seo.
"Pelatih, dia juga manusia. Dia sudah mulai menjadi manusia sekarang, tidak lagi menjadi beruang monster."
"Kata-katamu aneh. Apa kau kira kalau Eun Bi bukan manusia ketika dia bermain voli?" ucap pelatih Seo. 

Dong Joo berkata bahwa pada saat itu, Eun Bi lebih buruk dari pada beruang. Ia sarapan dengan marah-marah. Makan siang dengan marah-marah, makan malam juga dengan marah-marah. Eun Bi saat itu adalah gadis emosional seperti beruang paling liar. Pelatih Seo balik bertanya "Apa kau sendiri juga manusia, Bodoh!" Dong Joo yang kesal  langsung memasukan ice cream ke dalam mulut pelatih Seo. 

Eun Bi mendapat teguran karena dianggap telah melanggar aturan. Eun Bi tidak melihat kalau ia membuat kesalahan, tapi guru itu menyahut, “Bagaimana jika salah satu dari mereka terluka! 

Eun Bi membersihkan gedung olahraga sebagai hukumannya, sambil bekerja Ia mengomel sendiri. Karena kesal Ia menendang bola yang malah menjatuhkan kardus-kardus. Ia akhirnya harus mengembalikan semuanya ke tempat semula.

Chi Su dan teman-temannya datang di lantai atas. Eun Bi menguping pembicaraan mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepada Chi Su mengapa Ia ikut pelajaran olahraga padahal Ia tidak suka berkeringat. Ia lalu menuduh Chi Su menyukai guiru magang itu. Chi Su tersenyum.



Teman Chi Su, rocker dari Hongdae Hee Gon, mengeluh tentang gadis yang mengejarnya. Chi Su pun menawarkan saran, “Beritahu dia kalau dia cantik.” Hee Gon tidak melihat kalau gadis itu cantik. Chi Su menambahkan, “ Beritahu dia kalau tahi lalatnya cantik.” Untuk mengakhirinya ia harus mencium keningnya, bukan bibirnya. Dengan cara itu ia akan terlihat tulus. 

Eun Bi sadar bahwa Ia telah dibodohi dan menjadi kesal. Ia lalu mendatanginya. 

"Tunggu, Cha Chi Soo!" Teriak Eun Bi.
"Guru, kau ahli voli juga?" tanya Chi Soo yang melihat Eun Bi membawa bola voli. "Aku cukup lelah hari ini."
"Cha Chi Su Aku akan melepaskan ini dan menghitung sampai 3." Eun Bi mencopot name tagnya.. "Dan aku akan memukulmu sekali saja." Eun Bi benar-benar marah. "Jadi waspada. . 1. . .2. . .3!!!".


Eun Bi tidak menggertak dan melempar bola tepat ke wajah Chi Su sehinggan Ia tergeletak dan semua siswa menahan napas. Eun Bi memperingatkannya untuk menghindari dirinya, “Jangan berani-berani menginjak bayanganku.”

Chi Su tidak bisa menerima dan dengan marah ia mengangkat tangannya, tapi seseorang menahannya, Kang Hyuk memberitahunya untuk tidak memperlakukan wanita seperti ini, “Paling tidak pada istriku.”


Eun Bi dan Chi Su sama-sama terkejut mendengar kata “istri”.


Guru senior datang mengusir semua siswa dan Dong Joo menarik Eun Bi. Kini koridor kembali sepi, ternyata Kang Hyuk berbaring sambil memeluk bola voli. Ia bergumam dengan lesu, “Ah, ini semua terasa sakit.”

Seorang siswa berkata mata menegurnya, Ia adalah pengawas ruangan. Kang Hyuk pun terbangun dan bertanya."barusan itu, anak seputih kue beras itu, siapan namanya?"
"Kue beras?" siswa berkaca mata itu berpikir lama. "Cha Chi Su?"

Eun Bi dibawa ke kantor Kepala Sekolah dan disuruh pulang. Ia akan memberitahu keputusan dewan sekolah nantinya.

Chi Su dirawat di rumah sakit. Dokter menyatakan kalau ia baik-baik saja, ia hanya butuh istirahat. Chi Su tidak setuju ketika dokter berkata kalau “ia dipukul” dan meminta mengubah laporannya itu menjadi “kecelakaan”. Ini masalah harga diri.  Ia lebih suka berpikir kalau ia tidak pernah membiarkan seseorang menjatuhkannya. Ketika ayah sedang berdiskusi dengan sekretarisnya dan menggunakan kata “di pukul” secara terus- menerus. Chi Su marah mendengarnya.


Ayahnya mengusulkan untuk memecat Eun Bi.

"Jangan dipecat tanpa ijinku. dan. . . jangan pernah mengatakan aku dipukul." Jawab Chi Su.
Ayahnya menanyakan kenapa ia marah. Sekretaris ayah Chi Su kemudian menjelaskan bahwa Chi Su merasa malu.

Eun Bi mengunjungi ayahnya, ia kaget ketika ayahnya menebak kalau ia dipecat. Sebenarnya ia belum mendengar apapun, tapi menyimpulkannya ketika Eun Bi berkata kalau ia pulang kerja lebih awal. Kelihatannya ayah memang tidak yakin pada kemampuan Eun Bi dan telah memprediksi kalau ia tidak bisa menjadi guru. Ia mengusulkan kalau sebaiknya Eun Bi kembali bermain voli saja.
Eun Bi menekankan kalau bermain voli tidak bisa memberinya cukup uang untuk makan dan ia berkeras untuk tidak hidup hanya dengan makan ramen.

Aku akan makan nasi seumur hidup dari pemerintah." jawab Eun Bi.

Ayah Eun Bi mencemaskan kerutan baru di kening putrinya dan menyuruhnya untuk hidup dengan mudah, tidak membebani otaknya, “Jika kau tidak mampu membayar operasi plastik, jangan sampai hidup stress.” Eun Bi bertanya kenapa ayahnya tidak makan. Ayahnya merasa rasa semua makanan itu hambar. Ia ingin makan ramen. 


Chi Su dijenguk oleh So Yi. Gadis itu bertanya apakah ia akan memecat guru magang itu. Chi Su menjawab bahwa pemecatan itu tampak seperti anak kecil. So Yi menanyakan apa Ia sudah makan dan menawari untuk membawakannya makanan jika Ia tidak suka makanan di rumah sakit. Tapi Chi Su menganggapnya banyak bertanya.


Lalu Ba Wool lewat dan gadis itu memanggilnya. Melihat Ba Wool, Chi Su merasa terselamatkan, Ia menyuruh So Yi untuk pergi dengan Ba Wool. Dengan gembira So Yi meminta Ba Wool untuk makan malam bersamanya, tapi Ba Wool masih kesal dan kemudian pergi.


Ternyata, Ayah Eun Bi memperhatikan mereka. Setelah So Yi pun pergi, Ia mendekati Chi Su untuk bertanya tentang pacarnya yang cantik. Chi Su berkata itulah sebabnya mereka pacaran. 

 Tapi bagaimana bisa kau menyuruhnya pulang tanpa memberi dia makan?" tanya Ayah Eun Bi.
"Kenapa aku harus memberi dia makan. . . Aku yakin dia akan membeli makan untuk dirinya sendiri." Jawab Chi Su.

Ayah Eun Bi merasakan dada Chi Su, Ia berkata bahwa Chi Su adalah orang yang tampak bagus di luar, tapi didalam, ia hampa dan seperti gurun. 


Chi Su merasa kesal dengan kata-kata Ayah Eun Bi dan menghempaskan tangannya, tapi Ayah Eun Bi terjatuh sambil memegang dadanya dan terengah-engah. Chi Su bertanya apakah Ia ingin minum obatnya, tapi kemudian ayah Eun Bi membisikkan sesuatu

Jika kau pergi ke rumahku, buka lemari kedua dan laci bagian atas, di dalam sana, ada panci aluminium. Hanya dengan memakannya satu sendok, semuanya akan baik-baik saja. Dan hal itu akan menghangatkan seluruh tubuh! Ada ramen didalamnya. Sempurna untuk anak sepertimu. Jika kau makan itu, kau akan menjadi orang baik. Bagaimana? Kau mau mencobanya? Karena aku tidak memakan isi dari panci itu, aku merasa tidak enak badan seperti ini dari kemarin.. "

"Jika kau mau berakting, lakukan itu di depan rumah sakit. Lalu mereka akan mentraktirmu danmenguncimu di dalam ruanganmu. Pertama itu sebuah kecelakaan tapi kedua kalinya kau akan dipecat. Jangan mencariku lagi. Aku tidak peduli apa pekerjaanmu  karena aku akan segera membuatmu dipecat." jawab Chi Soo kesal.

Chi Su akhirnya pergi. Dan Ayah Eun Bi terjatuh, kali ini ia tidak berpura-pura tanpa ada yang mengetahuinya.


So Yi menghampiri Ba Wool. Dan karena Ia sudah cukup merasakan sakit hatinya, akhirnya ia menerima tawaran So Yi untuk makan malam. So Yi lalu mengajaknya untuk berkencan lagi. Ba Wool pun tersenyum lebar. Tapi Ia kemudian kesal ketika So Yi menjelaskan bahwa ia juga akan berkencan dengan Chi Su. 


"Pada akhirnya itu yang terbaik untuk kita." jawab So Yi. "Jika dua sungai terbagi menjadi beberapa bagian, dan ada penghalang diantara keduanya apa yang akan terjadi? Satu sisi akan meledak. Sama seperti keadaan ini. Kita harus membiarkan Chi Soo melakukan apapun agar kita bisa menjalin hubungan dengan bebas juga. Bagiku bertemu dengan Chi Soo adalah jalanku bertemu denganmu." 


Eun Bi akhirnya membawakan ayahnya ramen. Ketika masuk ke dalam lift ternyata Ia bertemu dengan Chi Su disana. Chi Su lalu pura-pura merasa sakit, padahal sebelumnya Ia baik-baik saja. Ia banyak mengoceh tetapi Eun Bi tidak mengacuhkannya. Chi Su menjadi kesal.

"Bukankah kau datang kesini untuk minta maaf padaku?" ucap Chi Soo.
"Minta maaf? Maksudmu ketika yang bersalah mengakui kesalahannya dan meminta maaf?"
"Ya." jawab Chi Soo.


Eun Bi kesal dan mereka berdebat. Pada saat itulah Eun Bi  seorang pasien sekarat  lewat disisi mereka. Eun Bi menyadari itu ayahnya. Ia menjadi panik, hingga ketika Chi Su mencoba menahannya. Ia menyerahkan mie ramennya padanya. Berita buruk, Ayah Eun Bi tak terselamatkan.

Chi Su masih mengomel ketika Ia melihat Ba Wool dan teman-temannya yang lain berjalan ke arahnya. Ia mengira mereka datang  untuk menjenguknya, tapi ternyata mereka hanya melewatinya. Chi Su marah dan mengikuti mereka. Ternyata mereka datang ke pemakaman Ayah Eun Bi. Dan ketika ia melihat ke arah foto pemakaman, ia mengenali pria ramen itu. Chi Su  ikut berduka. Di kamarnya, Ia membuka bungkusan Eun Bi, ternyata "Mi ramen"


Sebelumnya Chi Su mendatangi Eun Bi dan dengan canggung menyerahkan bungkusannya karena Ia merasa itu bau. Tapi Eun Bi mengatakan bahwa itu tidak dimakan lagi dan menyuruhnya membuangnya.


Beberapa lama kemudian, Eun Bi dibangunkan oleh seorang teman ayahnya. Ia telah tertidur di altar pemakaman. Ia mengembalikan jaket yang sudah digunakan untuk menyelimutinya, tapi ternyata jaket itu bukan miliknya. Ternyata upacara pemakaman itu diurus oleh Kang Hyuk yang juga memakai setelan hitam tapi tanpa jaket.

Chi Su melemparkan ramen itu ketempat samapah, tapi ketika petugas kebersihan akan membuangnya, ia mengambil tas itu kembali. Ia membaca pada cetakan pada tas itu dan melihat alamat toko Eun Bi

Eun Bi kembali ke rumahnya dan memasak mi ramen dan meminum soju sendiri. Ia kemudian ingat kenangannya ketika ayahnya mengajarinya bagaimana cara minum dengan benar, hanya saja gelasnya berisi susu. 

Kenangannya pun berlanjut, seperti saat ayah memergokinya sedang mengukir di meja. Dan juga waktu ayah memergokinya membawa rokok dan Eun Bi sudah menuduhnya bahkan tidak memikirkannya sebagai putrinya pula dan ayah pun menamparnya. Eun Bi lalu pergi dan meninggalkan ayahnya sendiri. Kini Ia baru menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada ayahnya sambil menangis. Eun Bi seolah-olah melihat Ayahnya. 
“Ayah, kau tidak pergi? Aku minta maaf, aku salah. Aku tidak akan minum banyak lagi, atau menulis ukiran dimana saja. Tapi rokok itu benar-benar bukan milikku. Rokok itu milik Dong Joo. Aku hanya mengatakan itu karena aku kehilangan kesabaran. Jadi jangan tinggalkan dan membuatku sendirian. Aku salah, jangan tinggalkan aku.”



Aku tidak pergi. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku tidak pergi. Ayah. Ayah, maaafkan aku. Ayah. . . Ayah, tapi kenapa kau jadi begitu muda? Apa kau benar ayahku? Bukan, aku bukan ayahmu. Aku suamimu. Suami? "

Ternyata pria yang dipeluk Eun Bi bukanlah ayahnya melainkan Kang Hyuk. Dan ada seseorang yang melihat mereka. Ia adalah Chi Su, yang juga tak percaya apa yang dilihatnya dan mengapa Ia bisa berada disana 


bersambung ke episode 4.........





0 komentar:

Posting Komentar

Dunia Kecil crybabyzz, A Little Wordl with Great Dreams...Hope you'll enjoy it... Gamsa hamida.....!!!! Annyeong.....!!!!